Kami sekeluarga makan siang atau bisa dibilang late lunch pada 14 Sep '15, sekaligus merayakan tiup lilin kue ultah anak saya di Ah untuk view ok, untuk lanskapnya yang ditata juga oke, ada taman, ada tempat bermain. ada kolam, ada sungai dan penataan bangunan restonya juga mengandung unsur seni/antik/ concern saya yang membuat saya akan berfikir 2 kali sebelum kesini lagi adalah1. Untuk rasa makanannya biasa saja, kami mencoba waffel, ayam tangkap, soto padang, poferjes, tahu susur2. Ayam tangkapnya rasanya gosong....3. Harganya makanan dan minuman bagi kami bisa dikategorikan mahal4. Bagi saya ribet makan disini, untuk pesan makanan perlu beli kartu dulu, kalau saldo kita sudah tinggal sedikit, kita harus jalan lagi ke kasir untuk top up. Namun yg paling saya kurang cocok adalah konsep penataan restonya itu sendiri dengan konter2 makanan yang tersebar dengan antar konter jaraknya lumayan jauh dengan lanskap berkontur, saya lihat disini ada 2 - 3 lokasi bangunan utama untuk area makan yg terpisah, misal saya mau makan kwetiauw dan keluarga yg lain mau makan soto atau steak, dengan menu minuman yg satu cendol dan yg lain teh tarik atau , sementara itu dapat mejanya yg diarea taman lebih repot lagi kalau bawa anak kecil yg tidak bisa ditinggal sendiri dimeja, artinya kita musti bolak-balik2, belum lagi nunggu antrian dikonter dan nunggu masakannya matang, bawa makanan pun sendiri2, lebih repot lagi kalau saldo kurang atau cuma punya satu kartu, malah ribet.